UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERCERlTA DI TK
Oleh : SINTA KURNIA DEWI, S. Pd
TK Negeri Pembina Kabupaten Kendal
Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan
anak usia dini yang berada pada jalur pendidikan
formal, seperti yang termaktub dalam Peraturan Pemerintah nomor 27 Tahun 1990.
Sebagai
lembaga pendidikan
prasekolah, tugas utama TK adalah mempersiapkan anakdengan memperkenalkan
berbagai pengetahuan, sikap/perilaku, dan keterampilan agar anak dapat melanjutkan kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah dasar.
TK merupakan
lembaga pendidikan pra-skolastik atau pra-akademik. Itu artinya, TK tidak mengemban tanggungjawab utama dalam membelajarkan keterampilan membaca dan menulis. Substansi pembinaan kemampuan skolastik atau akademik ini haruslah menjadi tanggung jawab utama lembaga pendidikan sekolah dasar.
Alur
pemikiran tersebut
tidak selalu sejalan dengan praktik kependidikan baik di TK ataupun SD di Indonesia. Pergeseran tanggungjawab dalam membelajarkan kemampuan skolastik/akademik khususnya yang berhubungan dengan kemampuan membaca dan menulis ini seolah-olah telah bergeser dari sekolah dasar ke TK. Bahkan terdapat SD yang dengan sengaja mengajukan persyaratan atau tes masuk dengan menggunakan konsep akademik, terutama tes membaca dan menuis. Akibatnya banyak TK yang tidak lagi menjalankan fungsinya sebagai tempat bermain yang menyenangkan bagi anak.
Pada
dasarnya,
membelajarkan persiapan membaca dan menulis di TK dapat saja dilaksanakan selama
dalam batas-batas aturan pengembangan pra-skolastik atau pra-akademik.
Pembelajaran persiapan membaca dan menulis di TK hendaknya dapat diberikan
secara terpadu dalam program pengembangan kemampuan dasar dalam hal ini bidang
pengembangan berbahasa dan motorik.
Dalam
rangka memenuhi
kebutuhan dan masa peka anak pada aspek perkembangan bahasa ini
dapat distimulasi melalui kegiatan bercerita pada anak TK.
Bahasa
merupakan alat komunikasi yang penting bagi setiap orang. Melalui berbahasa
seseorang atau anak akan dapat mengembangkan kemampuan sosialnya dengan orang
lain. Penguasaan keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial
dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa. Disamping itu bahasa merupakan
alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan orang lain. Tanpa bahasa seseorang
tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain. Anak dapat mengekspresikan
pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang
dipikirkan oleh anak.
Komunikasi
antar anak dapat terjalin dengan baik dengan bahasa sehingga anak dapat
membangun hubungan sehingga tidak mengherankan bahwa bahasa dianggap sebagai
salah satu indikator kesuksesan seorang anak. Anak yang dianggap banyak
berbicara, kadang merupakan cerminan anak yang cerdas. Pengembangan
bahasa diarahkan agar anak mampu menggunakan dan mengekspresikan pemikirannya
dengan menggunakan kata-kata.
Dengan
kata lain pengembangan bahasa lebih diarahkan agar anak dapat:
1.
Mengolah kata secara komprehensif.
2. Mengekspresikan kata-kata tersebut dalam
bahasa utuh (ucapan dan perbuatan) yang dapat dipahami oleh orang lain.
3.
Mengerti setiap kata, mengartikan dan menyampaikannya secara utuh kepada
orang lain.
4.
Berargumentasi, meyakinkan orang melalui kata- kata yang diucapkannya.
Pengembangan
bahasa anak dapat dilakukan melalui bercerita, mengingat anak didik kurang
mampu mengungkapkan kata-kata dengan lancar dan masih sulit berbicara dengan kalimat
sederhana yang benar.
Penelitian Tindakan
Kelas ini diharapkan dapat memenuhi harapan guru TK dan
orang tua pada umumnya untuk mengembangkan Kemampuan Bahasa Anak di TK melalui Kegiatan Berceritadan Apakah kemampuan bahasa anak usia dini di TK dapat ditingkatkan melalui kegiatan bercerita?
LANDASAN TEORI
A.
Kemampuan
Bahasa
1.
Pengertian
Bahasa
Bahasa merupakan tanda atau simbol-simbol dari benda- benda, serta
menunjuk pada maksud-maksud tertentu. Kata-kata, kalimat, dan bahasa selalu
menampilkan arti-arti tertentu. Sehubungan dengan arti simbolik tadi, bahasa
dipakai juga sebagai alat untuk menghayati pengertian-pengertian dan
peristiwa-peristiwa di masa lampau, masa kini dan masa mendatang. Oleh karena
itu bahasa sangat besar artinya bagi anak sebagai alat bantu.
Bahasa adalah alat komunikasi antar manusia dapat berbentuk lisan,
tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam
suatu komunitas masyarakat. Pengembangan bahasa untuk anak usia 4-6 tahun
difokuskan pada keempat aspek bahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan
menulis. Dengan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain, anak
akan mendapatkan banyak sekali kosa kata, sekaligus juga mengekspresikan
dirinya. Anak akan belajar bagaimana berpartisipasi dalam suatu percakapan dan
menggunakan bahasanya untuk memecahkan masalah. (Winda dan Azizah Muis, 2008
:231 ).
Pendidik dapat berperan sebagai model yang baik dalam berbicara sehingga
anak dapat memperoleh cara berkomunikasi yang sesuai dengan konteks dan
memenuhi nilai-nilai kesopanan. Dengan mendapatkan contoh, anak diharapkan
dapat mempunyai kecakapan dalam mempresentasikan pemikiran dan perasaannya secara
verbal ( Azizah Muis, 2008 : 4.16 ).
2.
Perkembangan
Bahasa
Penggunaan bahasa anak akan berkembang sesuai hukum alam, yaitu
mengikuti bakat, kodrat, dan ritme perkembangan yang alami. Namun perkembangan
tadi sangat dipengaruhi oleh lingkungan atau oleh stimuli ekstern (pengaruh
lingkungan). Disamping itu bahasa anak terpadu erat dengan alam penghayatannya,
terutama dengan emosi atau perasaannya. Hal ini jelas terungkapkan dengan lagu,
irama, dan suara anak sewatu ia mengucapkan kata-kata atau kalimat.
Menurut Desmita ( 2009 : 138 ) perkembangan bahasa anak yang sesuai
dengan norma tata bahasa, belum bisa selesai pada usia 12-18 tahun. Oleh karena
itu anak harus banyak belajar bicara baik dengan menggunakan bahasa yang halus.
Pengembangan kemampuan dasar di TK meliputi beberapa pengembangan berbahasa.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan sarana yang sangat penting dalam
kehidupan anak. Disamping itu bahasa juga merupakan alat untuk menyatakan
pikiran dan perasaan kepada orang lain yang sekaligus berfungsi untuk memahami
pikiran dan perasaan orang lain. Mengingat besarnya peranan pengembangan bahasa
bagi kehidupan anak, maka perlu dikembangkan pada anak didik sejak usia Taman
Kanak- Kanak.
Pengembangan kemampuan berbahasa di TK bertujuan agar anak didik mampu
berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksudkan
adalah lingkungan di sekitar anak antara lain lingkungan teman sebaya, teman
bermain, orang dewasa, baik yang ada di sekolah, dirumah maupun dengan tetangga
di sekitar tempat tinggalnya.
3.
Karakteristik perkembangan bahasa anak usia dini
Berdasarkan dimensi perkembangan bahasa anak usia dini, pada usia 4- 6
tahun memiliki karakteristik perkembangan, antara lain :
a. Dapat berbicara dengan menggunakan kalimat
sederhana yang terdiri dari 4-5 kata.
b. Mampu melaksanakan tiga perintah lisan secara
berurutan dengan benar.
c.
Senang mendengarkan dan menceritakan kembali cerita sederhana dengan
urut dan mudah dipahami.
d. Menyebut nama, jenis kelamin dan umurnya.
menyebut nama panggilan orang lain (teman, kakak, adik, atau saudara yang telah
dikenalnya ).
e.
Mengerti bentuk pertanyaan dengan menggunakan apa, mengapa dan
bagaimana.
f.
Dapat mengajukan pertanyaan dengan menggunakan kata apa, siapa, dan
mengapa.
g.
Dapat menggunakan kata depan seperti di dalam, di luar, di atas, di
bawah, di samping.
h.
Dapat mengulang lagu anak- anak dan menyanyikan lagu sederhana.
i.
Dapat menjawab telepon dan menyampaikan pesan sederhana.
j.
Dapat berperan serta dalam suatu percakapan dan tidak mendominasi untuk
selalu ingin didengar
4.
Kemampuan Bahasa
Kemampuan berbahasa merupakan salah satu dari bidang pengembangan
kemampuan dasar yang telah dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan
dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. pengembangan
kemampuan berbahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui
bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan
membangkitkan minat untuk dapat berbahasa indonesia. Sesuai dengan standart
kompetensi dasar berbahasa adalah anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara
lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang
melambangkannya untuk persiapan membaca dan menulis.
Pengembangan kemampuan berbahasa ini hendaknya menggunakan pendekatan
yang berpedoman pada suatu program kegiatan yang telah disusun dan berorientasi
pada prinsip-prinsip perkembangan anak, kebutuhan anak, bermain sambil belajar,
menggunakan pendekatan tematik, kreatif dan inovatif, lingkungan kondusif, dan
mengembangkan kecakapan hidup.
Pengembangan bahasa anak usia dini secara keseluruhan melalui
mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis dan apresiasi (the whole language).
5.
Keterampilan Bahasa
Keterampilan Bahasa Anak Usia dini adalah, kemampuan anak dalam
mengungkapkan ataupun menerima bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Ada 4
keterampilan bahasa pada anak usia dini, yatu :
a.
Keterampilan berbahasa
Dapat
ditunjukkan oleh anak dalam perilaku : menyapa, memperkenalkan diri, bertanya,
mendiskripsikan, melaporkan kejadian, menyatakan suka / tidak suka, meminta
ijin, bantuan, mengemukakan alasan, memerintah atau menolak sesuatu.
b.
Keterampilan mendengar
Dapat
ditunjukkan oleh anak dalam perilaku : mendengarkan perintah, mendengarkan
pertanyaan, mendengarkan orang yang sedang bercerita dan mendengarkan orang
yang memberi petunjuk.
c.
Keterampilan berbicara
Dapat
ditunjukkan oleh anak dalam perilaku : mengembangkan keterampilan bertanya,
menyiapkan kegiatan yang dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas,
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menggunakan berbagai kegiatan
yang bervariasi.
d.
Keterampilan membaca
Membaca
adalah kegiatan yang melibatkan unsur auditif (pendengaran) dan visual
(pengamatan)
6.
Fungsi
Bahasa
Bicara merupakan
salah satu alat komunikasi yang paling efektif. Semenjak anak masih bayi,
sering kali menyadari bahwa dengan mempergunakan bahasa tubuh dapat terpenuhi
kebutuhannya. Namun hal tersebut kurang mengerti apa yang dimaksud oleh anak.
Oleh karena itu baik bayi maupun anak kecil selalu berusaha agar orang lain
mengerti maksudnya. Hal ini yang mendorong orang untuk belajar berbicara dan
membuktikan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang paling efektif
dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi yang lain yang dipakai anak
sebelum pandai berbicara. Karena bagi anak, bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga berfungsi untuk mencapai tujuannya, misalnya:
a. Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan.
Dengan berbicara anak mudah untuk mcnjelaskan
kebutuhan dan keinginannya tanpa harus menunggu orang lain mengerti tangisan,
gerak tubuh atau ekspresi wajahnya. Dengan demikian kemampuan berbicara dapat
mengurangi frustasi anak yang disebabkan oleh orang tua atau lingkungannya
tidak mengerti apa saja yang dimaksudkan oleh anak.
b. Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain.
Pada umumnya setiap anak merasa senang menjadi pusat
perhatian orang lain. Dengan melalui keterampilan berbicara anak berpendapat
bahwa perhatian orang lain terhadapnya mudah diperoleh melalui berbagai pertanyaan
yang diajukan kepada orang tua misalnya apabila anak dilarang mengucapkan
kata-kata yang tidak pantas. Di samping itu berbicara juga dapat untuk
menyatakan berbagai ide, sekalipun sering kali tidak masuk akal bagi orang tua,
dan bahkan dengan mempergunakan keterampilan berbicara anak dapat mendominasi
situasi sehingga terdapat komunikasi yang baik antara anak dengan teman
bicaranya.
c. Sebagai alat untuk membina hubungan sosial.
Kemampuan anak berkomunikasi dengan orang lain
merupakan syarat penting untuk dapat menjadi bagian dari kelompok di
lingkungannya. Dengan keterampilan berkomunikasi anak-anak lebih mudah diterima
oleh kelompok sebayanya dan dapat memperoleh kesempatan lebih banyak untuk
mendapat peran sebagai pcmimpin dari suatu kelompok, jika dibandingkan dengan
anak yang kurang terampil atau tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan
baik.
d. Sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri.
Dari pernyataan orang lain anak dapat mengetahui
bagaimana perasaan dan pendapat orang tersebut terhadap sesuatu yang telah
dikatakannya. Di samping anak juga mendapat kesan bagaimana lingkungan menilai
dirinya. Dengan kata lain anak dapat mengevaluasi diri melalui orang lain.
e. Untuk dapat mecmpengaruhi pikiran dan perasaan orang lain.
Anak yang suka berkomentar, menyakiti atau mengucapkan
sesuatu yang tidak menyenangkan tentang orang lain dapat menyebabkan anak tidak
populer atau tidak disenangi lingkungannya. Sebaliknya bagi anak yang suka
mcngucapkan kata-kata yang menyenangkan dapat merupakan modal utama bagi anak
agar diterima dan mendapat simpati dari lingkungannya.
f. Untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Dengan kemampuan berbicara yang baik dan penuh rasa
percaya diri anak dapat mempengaruhi orang lain atau teman sebaya yang
berperilaku kurang baik menjadi teman yang bersopan santun. Kemampuan dan
keterampilan berbicara dengan baik juga dapat merupakan modal utama bagi anak
untuk menjadi pemimpin di lingkungan karena teman sebayanya menaruh kepercayaan
dan simpatik kepadanya.
sangat bermanfaat...
BalasHapustrimakasih...
Hapus